Apa itu jihad? Lalu apa pula terorisme itu?
Menurut saya, jihad adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh umat muslim yang rela mengorbankan baik harta maupun nyawa demi kelangsungan Islam.
Sedangkan Terorisme merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan untuk membuat membuat kekacauan. Tidak jarang aksi terorisme menimbulkan kerugian materil maupun non-materil, bahkan sampai timbul korban nyawa manusia.
Indonesia tentunya sangat terpukul dengan peristiwa-peristiwa pengeboman seperti peristiwa JW Marriot, Bom Bali I dan II, dan pengeboman kedutaan Australia yang mana dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan demi kepentingan Islam. Bahkan korban jiwa yang timbul akibat tindakan mereka justru kaum muslim sendiri. Dengan bangga para pelaku pengeboman tersebut menyebut aksi tindakan mereka sebagai jihad di jalan Allah.
Yang menarik dari pengakuan para pelaku, mereka menolak dikatakan sebagai terorisme, namun mereka mengatakan sedang berjihad melawan kaum kafir. Mereka juga dengan mudahnya mengatakan apabila ada muslimin yang ikut menjadi korban, maka mereka telah mati syahid. Apakah para pelaku pengeboman tersebut menganggap diri mereka Tuhan dan dengan seenaknya melenyapkan nyawa orang lain?
Apabila kita menilik sejarah Nabi Muhammad SAW, sebelum terjadi perang-perang besar antara pihak muslim dengan kaum kafir, selalu diawali dengan upaya-upaya mediasi. Hal ini menunjukkan Rasulullah lebih mengutamakan dialog dibandingkan peperangan yang dapat menimbulkan pertumpahan darah.
Sekali lagi, Islam merupakan agama yang sangat mencintai kedamaian dan menghargai hak-hak hidup seseorang.
Menurut saya, jihad adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh umat muslim yang rela mengorbankan baik harta maupun nyawa demi kelangsungan Islam.
Sedangkan Terorisme merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan untuk membuat membuat kekacauan. Tidak jarang aksi terorisme menimbulkan kerugian materil maupun non-materil, bahkan sampai timbul korban nyawa manusia.
Indonesia tentunya sangat terpukul dengan peristiwa-peristiwa pengeboman seperti peristiwa JW Marriot, Bom Bali I dan II, dan pengeboman kedutaan Australia yang mana dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan demi kepentingan Islam. Bahkan korban jiwa yang timbul akibat tindakan mereka justru kaum muslim sendiri. Dengan bangga para pelaku pengeboman tersebut menyebut aksi tindakan mereka sebagai jihad di jalan Allah.
Yang menarik dari pengakuan para pelaku, mereka menolak dikatakan sebagai terorisme, namun mereka mengatakan sedang berjihad melawan kaum kafir. Mereka juga dengan mudahnya mengatakan apabila ada muslimin yang ikut menjadi korban, maka mereka telah mati syahid. Apakah para pelaku pengeboman tersebut menganggap diri mereka Tuhan dan dengan seenaknya melenyapkan nyawa orang lain?
Apabila kita menilik sejarah Nabi Muhammad SAW, sebelum terjadi perang-perang besar antara pihak muslim dengan kaum kafir, selalu diawali dengan upaya-upaya mediasi. Hal ini menunjukkan Rasulullah lebih mengutamakan dialog dibandingkan peperangan yang dapat menimbulkan pertumpahan darah.
Sekali lagi, Islam merupakan agama yang sangat mencintai kedamaian dan menghargai hak-hak hidup seseorang.
Comments